Sabtu, 14 April 2012

PENARIKAN DAN SELEKSI SUMBER DAYA MANUSIA

A.    Penarikan sumber daya maunsia

Penarikan (Recruitment) sumber daya manusia adalah suatu proses pencarian dan pemikatan calon tenaga kerja(karyawan)yang mempunyai kemampuan sesuai dengan rencana kebutuhan suatu organisasi. Proses ini dimulai dari ketika organisasi itu mencari calon tenaga kerja yang dibutuhkan melalui berbagai cara sampai dengan penyerahan aplikasi (lamaran) oleh pelamar kepada organisasi tersebut. Hasil dari proses ini adalah sejumlah berkas lamaran dari para pencari kerja dan selanjutnya diajukan untuk diseleksi. Proses ini sangat penting dalam suatu organisasi karena mereka inilah yang akan menentukan kualitas dari suatu organisasi.
Hubungan antara penarikan dan perencanaan sumber daya manusia seperti telah diuraikan terdahulu secar ringkas dapat divisualisasikan

Pengisian lowongan pekerjaan yang dibutuhkan sesuai perencanaan dapat diperoleh dari dua sumber yakni dari dalam dan dari luar organisasi. Pengisian lowongan pekerjaan yang berasal dari dalam organisasi mempunyai beberapa keuntungan baik dari segi karyawan maupun organisasi itu sendiri. Bagi karyawan hal itu merupakan penghematan biaya untuk pemanggilan sedangkan penarikan dari luar diperolehdari pasaran tenaga kerja yang ada diluar organisasi.

    B. Media penarikan sumber daya manusia

Tiap organisasi mempunyai cara yng berbeda-beda dalam menarik calon karyawannya. Beberapa organisasi yang besar mempunyai beberapa sistem yang sangat baik dan menggunakan media massa yang canggih dalam menarik calon karyawan.  Tetapi ada beberapa organisasi cara penarikan karyawan ini sangat sederhana dan dengan media yang sederhan pula. Berbagai cara dan media untuk menarik sumber daya manusia sebagai calon karyawan, antara lain :
a.    Iklan
Menarik calon karyawan meleui iklan di media massa, baik elektronik maupun media cetak mempunyai efektivitas tinggi, karena dapat menjaring seluruh lapisan masyarakat pelamar, dan pelamar dapat lebih banyak. Hal ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain organisasi mempunyai kesempatan yang ebih luas untuk memilih calon karyawan yang lebih baik.
Cara pengiklanan melalui media cetak pada umumnya ada 2 jenis, yakni want ad dan blind ad.
Want ad, dimana organisasi dan dan bagaimana cara melamar disebutkan dalam iklan itu. Cara ini digunakan untuk memberikan kesempatan para calon karyawan untuk berkomunikasi langsung kepada organisasi yang bersangkutan.sedangkan cara blind ad yaitu tidak menyebutkan nama dan alamat organisasi yang memerlukan karyawan. Lamaran para pelamar biasanya di alamatkan ke P.O. Box. Cara ini digunakan untuk menghindari banjirnya calon karyawan atau pelamar ke kantor organisasi yang bersangkutan.
b.    Badan-badan penyalur tenaga kerja
Penarikan sumber daya manusia juga dapat dilakukan melelui badan-badan penyalur atau penempatan tenaga kerja baik pemerintah maupun swasta. Diindonesia tiap-tiap provensi mempunyai kantor penempatan tenaga kerja (pemerintah) yang fungsinya adalah menyalurkan tenaga-tenaga kerja yang elah mendaftarkan ke kentor penempatan tersebut ke organisasi-organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang memerlukan calon karyawan. Bahkan beberapa organisasi mewajibkan setiap para pelamarnya untuk mencari kartu kuning yaitu suatu bukti bahwa ia terdaftardikantor tenaga kerja.
Badan-badan penempatan atau penyalur tenaga kerja ynag profesional swasta dewasa ini belum begitu berperan di indonesia, kecuali untuk tenaga kerja yang akan dikirim keluar negeri.

c.    Lembaga-lembaga pendidikan
Beberapa lembaga pendidikan (terutama perguruan tinggi yang kualitasnya baik) saat ini juga sudah menjadi media untuk menyalurkan tenaga kerja. Bahkan baberapa perusahaan atau organisasi telah terlebih dahulu memesan dan mamberikan beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi untuk selanjutnya diangkat menjadi karyawannya.
d.    Organisasi-organisasi karyawan
Dinegara-negara maju dimana organisasi atau serikat buruhnya sudah baik, organisasi-organisasi swasta maupun pemerintah mencari calon karyawannya melelui organisasi-organisasi karyawan tersebut. Di indonesia tampaknya cara ini belum dapat ditempuh.
e.    Organisasi-organisasi profesi
Organisasi-organisasi profesi seperti Hipmi, Kadin,Iwapi dan sebagainya dapat merupakan media untuk menyalurkan tenaga kerja atau calon karyawan bagi organisasi-organisasi atau perusahaan. Dengan sendirinya tenaga kerja yang disalurkan ini sesuai dengan organisasi profesi yang bersangkutan.
f.    Leasing (penyewaaan)
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam jangka waktu yang pendek, suatu organisasi dapat menyewa tenaga yang profesional yang terampil kepada perusahaan penyewaan tenaga kerja (leasing).
g.    Rekomendasi dari karyawan
Para karyawan yang telah bekerja pada suatu organisasi saat ini boleh merekomendasikan calon karyawan baru dalam organisasinya. Dengan sendirinya kemampuaan karyawan yang direkomendasikan tersebut adalah sesuai dengan kemampuan yang diperlukan oleh organisasinya.
h.    Nipotisme
Beberapa organisasi atau perusahaan penarikan anggota keluarga sebagai karyawan organisasi itu terjadi. Penerikan calon karyawan itu melalui cara ini, kecakapan atau kemampuan tidak menjadi prioritas pertimbangan.
i.    Open house
Cara ini masih baru, dimana orang-orang disekitar organisasi atau perusahaan tersebut di undang. Kemudian organisasi tersebut menyajikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan organisasi termasuk kebutuhan tenaga yang akan menangani beberapa kegiatan. Dengan cara ini bila ada orang yang tertarik lowongan tadi diberi kesempatan untuk melamar sebagai calon karyawan.
Penarikan sumber daya manusia sebagai calon karyawan yang telah dilakukan oleh organisasi pencari tenaga kerja melalui berbagai media ini perlu dievaluasi. Untuk mengentahui sukses atau tidaknya penarikan sumber daya manusia ini dapat dinilai dengan beberapa kriteria. Yakni :
a.    Jumlah pelamar
b.    Jumlah usulan tentang pelamar yang diajukan untuk diterima
c.    Jumlah penerimaan (pelamar yang diterima)

C.    Sumber Daya Manusia
Setelah proses penarikan sumber daya manusia sebagai calon karyawan selesai maka proses selanjutnya adalah proses seleksi terhadap calon karyawan tersebut. Proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan  untuk  memutuskan apakah pelamar diterima atau  tidak. Proses ini termasuk pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja  pelamar dan organisasi. Proses seleksi ini penting karena proses ini akan diperoleh karyawan yang mempunyai kemampuan yang tepat, sesuai dengan yang diperlukan oleh organisasi.
Untuk memperoleh hasil seleksi  yang tepat perlu mempertimbangkan tiga masukan penting. Yakni analisis jabatan, rencana sumber daya manusia dan penarikan.  Seperti telah diuraikan diatas langkah-langkah da;lam proses seleksi ini adalah sebagai berikut :
1.    Penerimaan pendahuluan pelamar
Proses selaksi ini merupakan jalur dua arah dimana pelamar memilih organisasi tempat bekerja, dan organisasi memilih orang atau calon karyawan yang tepat. Dalam tahap pendahuluan seleksi para pelamar memperoleh informasi bahwa surat lamarannya telah melalui syarat-syarat yang di tentukan. Oleh sebab itu berhak mengikuti proses selanjutnya.
2.    Tes-tes seleksi
Tes-tes ini dilaksanakan untuk mendapatkan informasi yang relatif obyektif tentang pelamar. Diharapkan akan memperoleh calon yang lebih baik bila dibandingkan dengan pelamar yang lainnya atau dengan karyawan yang sudah ada. Untuk memperoleh informasi (termasuk kemampuan-kemampuan pelamar) maka biasanya dilakukan ujian atau tes tertulis.
Tidak jarang juga organisasi yang melakukan tes psikologi (psychotest) terhadap calon karyawannya. Tes psikologi mencakup berbagai aspek antara lain :
a.    Tes  kecerdasan (inteligence  test)
b.    Tes keperibadian (personality test)
c.    Tes bakat (aptitude test)
d.    Tes minat (interest test)
e.    Tes prestasi (achievement test)
3.    Wawancara seleksi
Wawancara ini dilaksanakan untuk memperoleh informasi-informasi tentang pe;amar yang tidak dapat diperoleh melalui tes-tes tertulis tersebut diatas. Wawancara ini merupakan tekhnik yang paling umum dan luas digunakan, dengan alasan hasilnya lebih dapat dipercaya. Disamping itu wawancara mempunyai tingkat fleksibelitas yang tinggi karena dapat diterapkan baik terhadap calon karyawan manajerial atau operasional, berketerampilan tinggi atau rendah. Teknik ini juga menjamin adanya komunikasi dua arah, antara pewawancara sebagai pihak organisasi dan pelamar sebagai calon karyawan.

Wawancara dapat dilakukan terhadap individu, tetapi untuk pelamar yang jumlahnya banyak dapat dilakukan secara kelompok. Untuk memperoleh informasi yang lengkap, terarah dan sistematis dalam melaukan wawancara harus dipersiapkan dulu dengan pembahasan yang matang diantara pimpinan organisasi.
Kesalahan-kesalahan yang sering timbul dari wawancara, sehingga menyebabkan pengambilan keputusan penerimaan yang kurang  tepat, antara lain sebagai berikut :
a.    Pertanyaan yang sudah mengarah (leading), dimana pertanyaan itu sudah mengarahkan jawaban pelamar.
b.    Personel bias, adalah merupakan hasil prasangka pribadi pewawancaraan terhadap pelamar.
c.    Dominasi pewawancara, dimana pewawancara yang lebih mendominasi wawancara tersebut. Sehingga informasi-informasi dari pelamar tidak lengkap. Dipihak lain wawancara lebih banyak bertanya atau lebih banyak memberi informasi kepada pelamar
d.    Hallo effect, terjadi bila pewawancara menggunakan informasi yang terbatas tentang pelamar untuk berprasangka dalam evaluasi terhadap karakteristik atau penampilan pelamar. Misalnya pelamar yang berwajah menarik diunggulkan meskipun kemampuannya kurang.
4.    Pemeriksaan referensi-referensi
Referensi personel yang biasanya diberikan oleh keluarga atau teman terdekat dari pelamar adalah sangat penting untuk mengentahui karakter pelamar. Dari referensi-referensi ini akan dapat diketahui  tipe pelamar, apakah pelamar itu pekerja yang jujur, dapat dipercaya, sifat-sifat keperibadian pelamar dan sebagainya.  Oleh karena referensi ini tertulis biasanya yang muncul hal-hal yang positif saja sedangkan kelemahan-kelemahan atau hal-hal yang negatif tidak akan muncul.  Dari itu maka khususnya di indonesia referensi semacam ini jarang digunakan.
5.    Evaluasi medis ( tes kesehatan)
Tes kesehatan atau evaluiasi medis bagi calon karyawan adalah penting, baik bagi calon itu sendiri maupun bagi organisasi yang bersangkutan. Bagi karyawan mereka akan mengentahui status kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Sedangkan bagi organisasi atau perusahaan akan dapat menekan biaya pemeliharaan kesehatan bagi karyawan. Dengan demikian maka melaluin hasil pemeriksaan kesehatan calon karyawan ini organisasi akan memperoleh karyawan-karyawan yang sehat, yang produktif.
6.    Wawancara akhir
Wawancara tahap akhir atau final ini biasanya dilakukan oleh atasan langsung, yaitu kepala bagian atau kepala departemen (divisi) dimana calon karyawan tersebut akan ditempatkan. Tujuan wawancara ini adalah untuk mencocokkan kemampuan yang dipunyai calon karyawan dengan diskripsi tugas yang akan dijalankan. Oleh sebab itu kepala bagian atau pewawancara ini adalah merupakan orang yang paling bertanggung jawab  terhadap diterima atau tidak diterimanya calon karyawan  yang bersangkutan.aspek lain dari langkah ini adalah agar para pimpinan yang membawahi calon karyawan ini juga ikut partisipasi dalam proses seleksi, tidak hanya menerima saja. Sehingga diharapkan komitmen psikologis mereka lebih  besar. Manfaat dari wawancara juga akan memperkecil adanya rotasi kerja karyawan. Karena sudah ada pengertian dan pemahaman yang sama antara calon karyawan dengan pimpinannya.
7.    Keputusan penerimaan
Langkah terakhir dari proses seleksi  ini adalah tahap yang paling mendebarkan bagi calon pegawai. Disinilah mereka menerima nasip “diterima” yang berarti mereka akan bekerja di organisasai itu, “ditolak” berarti harus mencari pekerjaan di organisasi lain. Untuk menjaga hubungan masyarakat tetap baik, maka bagi calon yang tidak diterima  dapat dipertimbangkan untuk kesempatan yang akan datang. Dokumen-dokumen pelamar yang diterima perlu didokumentasikan, dan akan berguna bagi program-p[rogram pengembangan karyawan yang bersangkutan untuk waktu yang akan datang.
8.    Umpan balik hasil seleksi
Karyawan atau tenaga baru adalah merupakan hasil akhir dari proses seleksi. Apabila masukan-masukan selama proses seleksi itu diperhatikan dengan seksama  dan langkah-langkah seleksi  diikuti secara benar, maka para karyawan baru ini merupakan sumber daya yang produktif. Karyawan baru adalah salah satu indikator paling baik suatu proses seleksi yang efektif.
Untuk mengevaluasi karyawan baru  maupun proses seleksi  diperlukan umpan balik (feed back). Umpan balik dapat diterima melalui kinerja (performance) karyawan yang bersangkutan. Indikator-indikator lain yang dapat dijadikan umpan balik hasil dan proses seleksi antara lain : kepuasan kerja karyawan, absensi, potensi kerja, kegiatan organisasi kerja, sikap para pemimpin bagian atau departemen dan sebagainya.
Informasi tentang umpan balik ini dapat diperoleh dari berbagai cara lain melalui : penilaian kerja secara berkala, wawancara dengan atasan langsung dengan karyawan yang bersangkutan, atau wawancara dengan rekan-rekan sekerja, supervisi dan lain sebagainya.
D.    Tantangan-Tantangan Dalam Proses Seleksi
Jumlah pelamar suatu lowongan pekerjaan dalam suatu organisasi merupakan indikator tersedianya tenaga kerja yng dibutuhkan dalam bidang pekerjaan tertentu di pasaran kerja. Apabila jumlah pelamar yang banyak, maka tenaga kerja dipasaran kerja ramai. Tetapi bila pelamar sedikit maka tenaga kerja dipasaran sedang sepi. Dengan catatan kalau  sistem penarikan tenaga kerja tersebut dilakukan secara terbuka, melalui media massa.
Makin besar jumlah pelamar, maka memudahkan untuk memilih calon tenaga kerja yang berkualitas tinggi. Tetapi ada kenyataan tidak demikian, meskipun pelamar banyak tetapi sulit untuk memperoleh karyawan yang mempunyai kemampuan yang cocok dengan yang diperlukan.  Keterbatasan suplai (secara kualitas) ini menyebabkan organisasi  tidak leluasa untuk memilih karyawan yang terbaik.  Keterbatasan penyediaan sumber daya manusia (tenaga kerja) ini dapat diukur dengan rasio seleksi. Rasio seleksi dapat dihitung dari jumlah pelamar  yang diterima  dibandingkan dengan total pelamar. Bila rasio seleksi kecil, misalnya 1 :3, berarti hanya sedikit pelamar yang dapat dipilih (diterima) rasio seleksi yang kecil menunjukkan kualitas penarikan (rekuitmen) rendah.

Tantangan-tantangan lain dalam proses seleksi calon karyawan ini adalah masalah “etik”. Tantangan ini yang paling besar dan berat karena hampir terjadi dimana-mana. Tantangan-tantangan etis ini mencakup “sistem keluarga” atau “titipan” dari para pejabat, adanya komisi, suap dan sebagainya. Hal ini berarti bahwa diterimanya seseorang bukan karena lulus seleksi yang sesuai kemampuan melaikan faktor-faktor tersebut karena keluarga atau kawan, titipan orang penting, suap dan sebagainya. Proses seleksi semacam ini dapat dikatakan melanggar etik, atau tidak etis.
Disamping itu tantangan yang bersifat organisasi juga sering muncul dalam proses seleksi. Terbatasnya anggaran dapat menghambat proses penerimaan karyawan. Berbagai strategi dan kebijaksanaan kadang-kadang merupakan hambatan bagi  penerimaan pegawai baru, juga adanya jatah formasi pegawai merupakan hambatan pula. Kebijakan hanya menerima karyawan yang mempunyai kartu penduduk tertentu saja, adalah salah satu contoh hambatan seleksi secara organisional.

Sabtu, 07 April 2012

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Paraekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yangmenganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakandan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth).
Pada setiap akhir tahun,masing-masing negara selalu mengumpulkan data-data statistiknya yang berkenaandengan tingkat pertumbuhan GNP relatifnya, dan dengan penuh harap merekamenantikan munculnya angka-angka pertumbuhan yang membesarkan hati. “Pengejaran pertumbuhan” merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua negara di duniadewasa ini. Seperti kita telah ketahui, berhasil-tidaknya program-program pembangunandi negara-negara dunia ketiga sering dinilai berdasarkan tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output dan pendapatan nasional.Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolok ukur penilaian pertumbuhanekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak  boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dansumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut. Pertumbuhan dan pembangunanekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu
 pertumbuhan ekonomi ialah proseskenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhanekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengandemikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pulakesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomiialah usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatanketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
 
B.Perumusan Masalah

Beradasarkan latar belakang di atas, ternyata memang beda antara pertumbuhan ekonomidengan pembangunan ekonomi. Hal yang akan dibahas di sini adalah
apa sajakah yangdapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara dan upaya apa yang bisadilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.


BAB II PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN

Pngertian pertumbuhan ekonomi harus dibedakan dengan pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi hanyalah merupakan salah satu aspek saja dari pembangunanekonomi yang lebih menekankan pada peningkatan output agregat khususnya outputagregat per kapita.Menurut Boediono : Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapitayang terus-menerus dalam jangka panjang.

B.TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

Teori pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi 2 :


1.    Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis

a. Frederich list (1789 -1846)

Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut frederich listber adalah tingkat-tingkatyang dikenal dengan sebutan Stuffen theorien (teori tangga).Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi dibagi 4 sebagai berikut :
1) Masa berburu dan mengembaraPada masa ini manusia belum memenuhi kebutuhan hidupnya sangatmengantungkan diri pada pemberian alam dan untuk memenuhi kebutuhan hidupsendiri
2) Masa berternak dan bertanamPada masa ini manusia sudah mulai berpikir untuk hidup menetap. Sehinggamereka bermata pencaharian bertanam
3) Masa Bertani dan kerajinan Pada masa ini manusia sudah hidup menetap sambil memelihara tanaman yangmereka tanam kerajinan hanya mengajar usaha sampingan.
4) Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan.Pada masa ini kerajinan bukan sebagai usaha sampingan melainkan sebagaikebutuhan untuk di jual ke pasar, sehingga industri berkembang dari industrikerajinan menjadi industri besar.

b. Karu Bucher (1847 -1930)

Tahap Perekonomian dapat dibagi menjadi 41) Rumah tangga tertutup2) Rumah tangga kota3) Rumah tangga bangsa4) Rumah tangga dunia

c. Werner sombart (1863 -1947)

1) Prakapitalisme (Varkapitalisme)
2) Zaman kapitalis madya (buruh kapitalisme
)3) Zaman kapitalai Raya (Hachkapitalismus)
4) Zaman kapitalis akhir (spetkapitalismus)

d. Walt Whitmen Rosfow (191 6 -1979)

1) Masyakart tradisional (Teh Traditional Society)
2) Persyaratan untuk lepas landas (Precondition for take off)
3) Lepas landas cake off)
4) Perekonomian yang matang / dewasa (Matarty of economic)
5) Masa ekonomi konsumsi tinggi (high mass consumption)

2.Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik dan Neoklasik Teori pertumbuhan ekonomi klasik

a.    Teori pertumbuhan menurut Adam Smith

An Inquiry into the nature and causes of the wealth of the nation, teorinya yang dibuatdengan teori the invisible hands (Teori tangan-tangan gaib)Pertumbuhan ekonomi ditandai oleh dua fakto yang saling berkaitan :
1) Pertumbuhan penduduk
2) Pertumbuhan output totalPertumbuhan output yang akan dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini.
1) sumber-sumber alam
2) tenaga kerja (pertumbuhan penduduk
3) jumlah persediaan

b.    David Ricardo dan T.R Malthus

Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hinggamenjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerjamelimpahPendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas RobertMalthus, menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut derethitung (satu, dua, dan seterusnya). Sedangkan penduduk akan bertambah menurutderet ukur (satu, dua, empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga pada saat perekonomian akan berada pada taraf subisten atau kemandegan. Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik

c.    Robert Sollow

Rober Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel di bidangdibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987. Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan out put yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama.Yaitu modal dan tenaga kerja.

d.    Harrod dan Domar

RF. Harrod dan Evsey Domar tahun 1947 pertumbhan ekonomi menurut Harrod dan domar akan terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal (MEC) dan produktivitas tenaga kerja.
 
e.    Joseph Schumpeter

Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yangdilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhanekonomi.

C.UKURAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Apakah alat yang bisa digunakan untuk mengetahui adanya pertumbuhan ekonomi suatunegara? Menurut M. Suparko dan Maria R. Suparko ada beberapa macam alat yang dapatdigunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu :

1.Produk Domestik Bruto

PDB adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam harga pasar. KelemahanPDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang global dan tidak mencerminkan kesejahteraan penduduk.

2.PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita

PDB per kapita merupakan ukuran yang elbih tepat karean telah memperhitungkan jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatn perkapita dapat diketahui dengan membagiPDB dengan jumlah penduduk.

3.Pendapatan Per jam Kerja

Suatu negara dapat dikatakan lebih maju dibandingkan negara lain bila mempunyaitingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih tinggi daripada upah per jam kerjadi negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama.
 
D.MODEL – MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI

Harrord DomarKeadaan “ Steady – State Growth

Model pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar adalah model pertumbuhan yang mengacu pada pertumbuhan ekonomi negara-negara maju, model itu merupakan perkembanganlangsung teori ekonomi makro Keynes yang merupakan teori jangka pendek yangmenjadi teori jangka panjang.Pada model Harrod-Domar investasi diberikan peranan yang sangat penting. Dalam jangka panjang investasi mempunyai pengaruh kembar. Di satu sisi investasimempengaruhi permintaan agregat di sisi lain investasi mempengaruhi kapasitas produksinasional dengan menambah stok modal yang tersedia.Harrod menyimpulkan agar suatu ekonomi nasional selalu tumbuh dengan kapasitas produksi penuh (kesempatan kerja penuh) yang disebutnya sebagai
“ Pertumbuhanekonomi yang mantap(  steady-state growth) “
     efek permintaan yang ditimbulkan dari penambahan investasi harus selalu diimbangi oleh efek penawarannya tanpa terkecuali.Tetapi investasi dilakukan oleh pengusaha yang mempunyai pengharapan yang tidak selalu sama dari waktu ke waktu, karena itu keseimbangan ekonomi jangka panjang yangmantap hanya dapat dicapai secara mantap pula apabila pengharapan para pengusahastabil dan kemungkinan terjadinya hal itu sangat kecil, seperti yang dikemukakan olehJoan Robinson (golden age).Di samping itu Harrod mengemukakan bahwa sekali keseimbangan itu terganggu, makagangguan itu akan mendorong ekonomi nasional menuju ke arah depresi atau inflasisekular. Karena itu Harrod melambangkan keseimbangan ekonomi tersebut sebagaikeseimbangan mata pisau, mudah sekali tergelincir dan sekali tergelincir semuanya akanmenjadi hancur (jadi keseimbangan yang tidak stabil).

      Model pertumbuhan ekonomi Domar hampir mirip dengan model Harrod walaupun ada beberapa perbedaan yang esensial pula antara kedua model itu. Perbedaan itu khususnyamenyangkut mengenai tiadanya fungsi investasi pada model Domar, sehingga investasiyang sebenarnya tidak ditentukan di dalam modelnya. Karena itu kesulitan pencapaiankeseimbangan ekonomi jangka panjang yang mantap bagi Harrod, disebabkan olehsulitnya kesamaan v dan vr atau laju pertumbuhan yang disyaratkan dengan laju pertumbuhan natural, sedang bagi Domar kesulitan itu timbul karena adanyakecenderungan masyarakat untuk melakukan investasi yang relatif terlalu rendah(underinvestment).Model Neo-Klasik sebagaimana dikemukakan oleh Solow (juga Swan) mencobamemperbaiki kelemahan model Harrod-Domar dengan mengolah asumsi yang mengenaifungsi produksi yang digunakan, dari fungsi produksi dengan proporsi tetap, menjadifungsi produksi dengan proporsi yang variabel.Berbeda dengan visi Harrod-Domar yang suram dan menakutkan visi teori Neo-Klasik adalah visi yang menggembirakan dan serasi dengan proses ekonomi yang otomatik danmekanistik. Kelemahan pokok teori Neo-Klasik adalah dihilangkannya peranan pengharapan para pengusaha yang dalam teori Keynes menduduki peranan sentral.
D.HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI

1.Akumulasi Modal

Akumulasi modal (capital accumulation)terjadi apabila sebagian dari pendapatanditabung dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan di kemudian hari. Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan, dan bahan baku meningkatkan stock modal (capital stock)
fisik suatu negara (yakni, totalnilai riil “neto” atas seluruh barangmodal produktif secara fisik) dan hal itu jelasmemungkinkan terjadinya peningkatan output di masa-masa mendatang. Investasi produktif yang bersifat langsung tersebut harus dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang yang disebut investasi “infrastuktur” ekonomi dan social. Di sampinginvestasi yang bersifat langsung banyak cara yang bersifat tidak langsung untuk menginvestasikan dana dalam berbagai jenis sumber daya. Di samping itu ada jugaInvestasi dalam pembinaan sumber daya manusia dapat meningkatkan kualitas modalmanusia, sehingga pada akhirnya akan membawa dampak posiyif yang sama terhadapmanusia.Segenap kegiatan yang dijelaskan di atas merupakan bentuk-bentuk investasi yangmenjurus ke akumulasi modal.

2.Pertumbuhan Penduduk dan Angkatan Kerja

Pertumbuhan penduduk da pertumbuhan angkatan kerja (yang terjadi beberapa tahunkemudian setelah pertumbuhan pendududuk) secara tradisional dianggap sebagaisalah satu factor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerjayang lebih besar berarti akan menambah jumlah tenaga produktif, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti meningkatkan ukuran pasar domesticnya. Meskipun demikian, kita masih mempertanyakan apakah begitucepatnya pertumbuhan penawaran angkatan kerja di Negara-negara berkembang(sehingga banyak diantara mereka yang mengalami kelebihan tenaga kerja) benar- benar akan memberikan dampak positif, atau justru negatif, terhadap pembangunan
 
ekonominya. Sebenarnya, hal tersebut (positif atau negativenya pertambahan penduduk bagi upaya pembangunan ekonomi) sepenuhnya tergantung padakemampuan sistem perekonimian yang bersangkutan untuk menyerap dan secara produktif memanfaatkan tambahan tenaga kerja tersebut. Adapun kemampuan itusendiri lebih lanjut dipengaruhi oleh tingkat jenis akumulasi modal dan tersedianyainput atau factor_faktor penunjang, seperti kecakapan manajerial dan administrasi.


3.Kemajuan TeknologiKemajuan teknologi (technological progress)

bagi kebanyakan ekonom merupakansumber pertumbuhan ekonomi yang paling penting. Dalam pengertiannya yang palingsederhana, kemajuan teknologi terjadi karena ditemukannya cara baru atau perbaikanatas cara-cara lamadalam menangani pekerjaan-pekerjaan tradisional seperti kegiatanmenanam jagung, membuat pakaian, atau membangun rumah. Kita mengenal tigaklasifikasi kemajuan teknologi, yaitu: kemajuan teknologi yang bersifat netral(neutral technological progress), kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labor- saving technological progress), dan kemajuan teknologi yang hemat modal (capital- saving technological progress).Kemajuan teknologi yang netral (neutral technolohical progress)terjadi apabilateknologi tersebut memungkinkan kita mencapai tingkat produksi yang lebih tinggidengan menggunakan jumlah dan kombinasi faktor input yang sama. Inovasi yangsederhana, seperti pembagian tenaga kerja (semacam spesialisasi) yang dapatmendorong peningkatan output dan kenaikan konsumsi masyarakat adalah contohnya.Sementara itu, kemajuan teknologi dapat berlangsung sedemikian rupa sehinggamenghemat pemakaian modal atau tenaga kerja (artinya, penggunaan teknologitersebut memungkinkan kita memperoleh output yang lebih tinggi dari jumlah inputtenaga kerja atau modal yang sama). Penggunaan komputer, mesin tekstil otomatis, bor listrik berkecepatan tinggi, traktor dan mesin pembajak tanah, dan banyak lagi jenios mesin serta peralatan modern lainnya, dapat diklasifikasikan sebagai kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja(labor-saving technological progress).Sedangkan kemajuan teknologi hemat modal (capital-saving technological  progress) merupakan fenomena yang langka. Hal ini dikarenakan hamper semua

penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan di Negara-negaramaju dengan tujuan utama menghemat pekerja, dan bukan menghemat modal. Di Negara-negara dunia ketiga yang berlimpah tenaga kerja tetapi langka modal,kemajuan teknologi hemat modal merupakan sesuatu yang paling diperlukan.Kemajuan teknologi juga dapat meningkatkan modal atau tenaga kerja.Kemajaun teknologi yang meningkatkan pekerja
(labor-augmenting technological progress) terjadi apabila penerapan teknologi tersebut mampu meningkatkan mutu atauketrampilan angkatan kerja secara umum. Misalnya, dengan menggunakan videotape,televise, dan media komunikasi elektronik lainnya di dalam kelas, proses belajar biaslebih lancar sehingga tingkat penyerapan bahan pelajaran juga menjadi lebih baik.Demikian pula halnya dengan
kemajuan teknologi yang meningkatkan modal (capital-augmenting technological progress).jenis kemajuan ini terjadi jika penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memanfaatkan barang modal yangada secara lebih produktif. Misalnya, penggunaan bajak kayu dengan bajak bajadalam produksi pertanian

E. MENINGKATKAN  PERTUMBUHAN  EKONOMI

Posisi Negara-negara berkembang dewasa ini dalam banyak hal berbeda dengan yangdimiliki oleh Negara-negara maju pada saat lepas landas ke arah era pertumbuhanekonomi modern. Dalam kondisi awal tersebut, paling tidak terdapat delapan perbedaan penting yang mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi dan syarat-syarat terlaksanya pembangunan ekonomi modern. Kedelapan butir perbedaan yang utama dan yang perludianalisis lebih lanjut itu adalah sebagai berikut :

1.Perbedaan kekayaan sumber daya alam dan kualitas modal manusia.
2.Perbedaan pendapatan per kapita dan tingkat GNP dibandingkan negara –negara lainnyadi dunia.
3.Perbedaan iklim.
4.Perbedaan jumlah penduduk, distribusi, serta laju pertumbuhannya
5.Peranan sejarah migrasi internasional.
6.Perbedaan dalam memperoleh keuntungan dari perdagangan internasional.
7.Kemampuan melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang ilmiah danteknologi dasar.
8.Stabilitas dan fleksibilitas lembaga-lembaga politik dan sosial.Oleh karena itu agar bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara maka dapatdilakukan upaya perbaikan di segala bidang dan mengeluarkan berbagai macamkebijakan yang pro terhadap pertumbuhan ekonomi itu sendiri.
 

BAB  III PENUTUP

A.Kesimpulan

Pertumbuhan Ekonomi di setiap negara berbeda - beda tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu negara tersebut dan tergantung dari berapa besar  pendapatan / penghasilan dari penduudknya. Jika pendapatan Negara itu tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu negaraitu di bawah rata – rata maka pertumbuhna ekonominya juga rendah.Beberapa ahli ekonomi mengemukakan pertumbuhan ekonomi dengan persepsi yang berbeda – beda. Seperti pada alitan klasik an Neo klasik. Sebagai contoh nya :Robert Solow mengemukakan pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatanyang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian tekonologi modern danhasil / output. Dan masih banyak lagi tokoh – tokoh yang mengemukakan pertumbuhan ekonomi dalam arti yang berbeda – beda.Pertumbuhan ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu negara. Semuanya ini berpengaruh pada kesejahteran rakyat banyak.Oleh karena itu negara terus memajukan pendapatan negara dengan menaikkan harga – harga kebutuhan pokok seperti minyak yang katanya bisa menjadikan lebih baik tingkat perekonomian kita.

Jumat, 06 April 2012

SEJARAH SISTEM EKONOMI INDONESIA

SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA

A. Pendahuluan


Perlu diketahui bahwa proses pembangunan ekonomi di suatu negara sangat ditentukan oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor internal, diantaranya adalah kondisi fisik, lokasi geografi, jumlah dan kualitas sumber daya alam dan manusia. Faktor-faktor eksternal diantaranya adalah perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik dunia, serta keamanan global.

B. Sejarah Ekonomi Indonesia


1. Pemerintahan Orde Lama
Pada tanggal 17 agustus 1945, indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Namun demikian, tidak berarti Indonesia sudah bebas dari Belanda. Tetapi setelah akhirnya pemerintah Belanda mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. Sampai tahun 1965, Indonesia gejolak politik di daalam negeri dan beberapa pemberontakan di sejumlah daerah. Akibatnya, selama pemerintahan orde lama, keadaan perekonomian Indonesia sangat buruk. Seperti pertumbuhan ekonomi yang menurun sejak tahun 1958 dan defisit anggaran pendapatan dan belanja pemerintahan terus membesar dari tahun ke tahun. Dapat disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia selama pemerintahan Orde Lama terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur ekonomi, fisik, maupun nonfisik selama pendudukan jepang. Dilihat dari aspek politiknya selama periode orde lama, dapat dikatakan Indonesia pernah mengalami sistem politik yang sangat demokratis yang menyebabkan kehancuran politik dan perekonomian nasional.

2. Pemerintahan Orde Baru
Maret 1966, Indonesia dalam era Orde Baru perhatian pemerintahan lebih ditujukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat  pembangunan ekonomi dan sosial tanah air. Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana pembaangunan 5 tahun secara bertahap dengan target-target yang jelas sangat dihargai oleh negara-negara barat. Tujuan jangka panjang dari pembangunan ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui suatu proses industrialisasi dalam skala besar. Perubahan ekonomi struktural juga sangat nyata selama masa Orde Baru dimana sektor industri manufaktur meningkat setiap tahun. Dan kondisi utama yang harus dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi dapat berjalan dengan baik, yaitu sebagai berikut: kemampuan politik yang kuat, stabilitas ekonomi dan politik, SDM yang lebih baik, sistem politik ekonomi terbuka yang berorientasi ke Barat, dan dan kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih baik.

 3. Pemerintahan Transisi
Mei 1997, nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu goncangan yang hebat, hingga akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa negara asia lainnya. Rupiah Indonesia mulai terasa goyang pada bulan juli 1997. Sekitar bulan September 1997, nilai tukar rupiah terus melemah, hingga pemerintah Orde Baru mengambil beberapa langkah konkret, antaranya menunda proyek-proyek dan membatasi anggaran belanja negara. Pada akhir Oktober 1997, lembaga keuangan internasional memberikan paket bantuan keuangaannya pada Indonesia.

 4. Pemerintahan Reformasi
Awal pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh Presiden Wahid, masyarakat umum menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan Gusdur. Dalam hal ekonomi, perekonomian  Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun selama pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada satupun masalah di dalam negeri yang dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu hubungan pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Gusdur dengan IMF juga tidak baik. Ketidakstabilan politik dan sosial yang tidak semakin surut selama pemerintahan Abdurrahman Wahid menaikkan tingkat country risk Indonesia. Makin rumitnya persoalan ekonomi ditunjukkan oleh beberapa indikator ekonomi. Seperti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang negatif dan rendahnya kepercayaan pelaku bisnis terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

 5. Pemerintahan Gotong Royong
Pemerintahan Megawati mewarisi kondisi perekonomian Indonesia yang jauh lebih buruk daripada masa pemerintahan Gusdur. Inflasi yang dihadapi Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati juga sangat berat. Rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan Megawati disebabkan antara lain masih kurang berkembangnya investor swasta, baik dalam negeri mauoun swasta. Melihat indikator lainnya, yakni nilai tukar rupiah, memang kondisi perekonomian Indonesia pada pemerintahan Megawati lebih baik. Namun tahun 1999 IHSG cenderung menurun, ini disebabkan kurang menariknya perekonomian Indonesia bagi investor, kedua disebabkanoleh tingginya suku bunga deposito.

 C. Sistem Ekonomi Indonesia


1. Pengertian-pengertian Sistem Ekonomi
Menurut dumairy : sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam ssuatu tatanan kehidupan. Menurut Sanusi : sistem ekonomi merupakan suatu organisasi terdiri dari sejumlah lembaga yang sling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

 2. Sistem- Sistem Ekonomi

a. Sistem Ekonomi Kapitalis
Dalam Sanusi, sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana kekayaan yang produktif terutama dimiliki secara pribadi dan produksi terutama dilakukan untuk dijual.

b. Sistem Ekonomi Sosialis
Dumairy menjelaskan, sistem ekonomi sosialis adalah adanya berbagai distorasi dalam mekanisme pasar menyebabkan tidak mungkin bekerja secara efisien, dan bahwa sistem ini bukanlah sistem ekonomi yang tidak memandang penting peranan kapital.

c. Sistem Ekonomi Campuran
Sanusi menjelaskan dalam sistem ekonomi campuran dimana kekuasaan serta kebebasan berjalan secara bersamaan walau dalam kadar yang berbeda-beda. Ada pula sistem ekonomi campuran dimana peran kekuasaan pemerintah relatif besar.

3. Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia, kapitalisme, sosialisme, atau gabungan dari keduanya. Dalam memahami ekonomi yang diterapkan di Indonesia, paling tidak secara konstitutional, perlu dipahami terlebih dahulu ideologi apa yang dianut oleh Indonesia. Pasal 33 dianggap pasal terpenting yang mengatur langsung sistem ekonomi Indonesia, yakni prinsip demokrasi ekonomi. Secara rinci pasal menetapkan 3 hal, yakni :
a.       Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
b.      Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara.
c.       Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.